Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 28 November 2008

Temaram Senja


Dor! Dor! Dor!

Samar–samar, rentetan bunyi senjata yang memekakkan telinga kembali terdengar. Peluru panas melesat menghujam tubuh-tubuh kurus kering yang terseok-seok tak berdaya. Harus ke mana kaki mereka menapak? Toh mereka telah terlambat untuk menyelamatkan diri dan terperangkap. Serdadu berkuda mengepung di tiap penjuru. Nasib sudah di ujung tanduk. Moncong pistol mengarah tepat ke kepala. Seluruh sandera ketakutan, pucat pasi. Sekelebat bayangan kematian menghantui pikiran mereka. Hening…., hanya sesekali terdengar ringkikan kuda yang memecah kesunyian. Suasana mencekam mencengkeram erat tiap detak jantung dan deru nadi warga desa Sukamandi tanpa terkecuali. Mereka yang beruntung, di dalam persembunyiannya menangis pilu meratapi nasib ayah bundanya, anak, istri, saudara, dan entah siapapun yang tertangkap di luar sana.

“Beri jalan! Buka barisan,”terdengar komando dari belakang. Sesuai instruksi, perlahan prajurit-prajurit berseragam biru itu menggiring kudanya untuk membuat celah masuk. Kini terlihat jelas menanti di ujung lain seorang pria paruh baya dengan lencana yang menyilaukan dan atribut penuh sesak berjejalan di bajunya. Tampaknya ia seorang yang berkedudukan cukup tinggi. Entahlah. Tak begitu jelas terlihat. Sinar mentari telah mengaburkan bentuknya. Kuda hitamnya bergerak memasuki barisan terdepan. Setengah jijik ia memincingkan matanya, memandang warga desa yang bergetar ketakutan.

Lanjuuut NYook...=D

Minggu, 09 November 2008

Kisah Perjalanan Diah Marsidi

Judul Buku : Sekali Merengkuh Dayung

Penulis : Diah Marsidi

Penerbit : Kompas

Cetakan : Kesatu/2004

Tebal : xxiv + 325 halaman


Kami memutuskan untuk bermalam di hutan. Sudah sebelas jam kami berjalan naik turun gunung nyaris tanpa henti. Matahari menjelang terbenam dan kami masih jauh dari pemukiman. Jalan menurun, gunung yang curam dan sangat licin karena hujan tak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan dalam gelap.

Sepenggal cerita di atas merupakan pembukaan yang Saya cuplik dari kisah perjalanan Diah Marsidi saat ia sedang dalam perjalanan menuju Aroanop di pedalaman Papua. Namun bukan itu saja. Sevilla, Macchu Picchu, Uffici, Sante Fe, Firenze dan kota-kota indah lainnya serta pengalaman unik yang berbeda menghiasi tiap kisah perjalanannya dan dituangkan dengan apik di buku ini sehingga menarik untuk diikuti.

juut juut lanjuuut...

ehm...

test...test....

action!


crita bermula saat alice yang bego tapi sok tau mulai menjejakkan kakina di silverworld....

tuk..tuk..tuk..

berjingkat..perlahan,....

ia memberanikan diri memasuki dunia baru yang tak pernah ia liat sebelumnya...demi memenuhi hasratnya mengejar pangeran tampan berkeledai putih....
terpesona dengan keindahan negeri yang tiada tara itu,hingga air liurpun menetes tak tertahankan...(udik amat!)......

berlari di padang bunga dan mendapati kota-kota berwarna pastel dan berasa karamel menantang di depannya,menggelitik jiwa bolangnya untuk segera menghampiri.......

stop!stop!

we e e!enak ja!


"sapa jg yang ngijinin masuk??"sembur pengawal penjaga gerbang.

"lha?ntu di depan ada kesed tulisana welcome,artina boleh masuk kan bang?katanya sembari kukur-kukur,bingung.


"weits,ni anak tauge banyak alesan!hush..!cepet pergi!"

jeng jeng jeng!

tiba-tiba muncul pangeran tampan nan rupawan yang menarik hati dan senyumannya manis sekali seakan membuat aku terlena---iyeey..jah..dangdutan

Sesaat alice tersadar dari lamunannya dan terpekik

"kyaaaaa!!Abang Ganteng!! I Lop u!"teriaknya berlari menyongsong pangeran yang ia yakin,yah...kita paksa unyuk meyakini bahwa ia memang pasangan takdirnya.

ganas bener ni cewe!

Plok!nemplok dah Si cewe tauge kaya perangko.

"bujubuneng!pengawal!Siapa orang gila ini!cepat singkirkan jauh-jauh!duh....memar-memar badan gw ditubruk karapan sapi!"pangeran marah-marah.

"saia sebagai pemilik dari silverworld merasa tidak terima dan memerintahkan untuk mengusirmu jauh-jauh...!Pengawal!Cepat tangkap dia!"

alice diseret tanpa belas kasihan dan dilemparkan layakna karung sampah.



hush...hush!


ckckck...kasian benar dia...

alice terlunta-lunta

crita pun berakhir..
the end..


udah,tamat..


dibilangin jg!

eh dibaca lagi...
wekekeeke.....ya ga lah,bwat apa dah cape2 critaXD

ntar ye kalo lg mud saia bkin crita yang bener,yang penting ni 2 posting terlaksana dulu!
siiip!
btw critanya emang wagu,jangan dibaca pliz!ntar dah bikin yang bener><